RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Karanganyar
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Komp. Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Kelas / Semester : X/ Gasal
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Ekonomi
Bisnispada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4.
Melaksanakan tugas
spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Ekonomi Bisnis
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung
B. KOMPETENSI
DASAR
3.3Menganalisis kelangkaan (hubungan
antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
4.3 Memecahkan masalah kelangkaan
sumber daya dan kebutuhan manusia di lingkungannya
C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.3.1 Mengklasifikasi
macam-macam kebutuhan manusia
3.3.2 Mengklasifikasi
macam-macam sumber daya
3.3.3 Menggambarkan kelangkaan sumber daya sebagai
masalah ekonomi
4.3.1 Mengidentifikasi
penyebab kelangkaan sumber daya
4.3.2Mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan
masalah kelangkaan sumber daya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.1 Setelah berdiskusi dan
menggali informasi, peserta didik dapat mengklasifikasi macam-macam kebutuhan
manusia secara mandiri
3.3.2 Setelah berdiskusi dan
menggali informasi, peserta didik dapat mengklasifikasi macam-macam sumber daya
secara mandiri
3.3.3 Setelah berdiskusi dan
menggali informasi, peserta didik dapat menggambarkan kelangkaan sumber daya
sebagai masalah ekonomi secara percaya diri
4.3.1 Disediakan slide dan lembar
kerja, peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab kelangkaan sumber daya
dengan mandiri
4.3.2 Disediakan slide dan lembar kerja,
peserta didik dapat mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan masalah kelangkaan
sumber daya dengan percaya diri
E. MATERI PEMBELAJARAN
1.
Kebutuhan Manusia
2.
Sumber Daya
3.
Kelangkaan
4.
Usaha-usaha Memecahkan
Kelangkaan Sumber Daya
5.
Skala Prioritas
6.
Biaya Peluang
(Ringkasan Materi Terlampir)
F. PENDEKATAN, STRATEGI, METODE
Pendekatan : Saintifik
Strategi Pembelajaran: Inquiry
Learning (menekankan pada proses berpikir kritis)
Model
Pembelajaran: Discovery Learning
Metode : Pemberian Tugas,Diskusi,
Presentasi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan
ke- 1
Kegiatan
|
DeskripsiKegiatan
|
AlokasiWaktu
|
Pendahuluan
|
§ Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing (jam ke 1)
§ Menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya (jam ke 1)
§ Guru melakukan
pengkodisian peserta didik (menanya kabar dan presensi)
§ Guru mengaitkan
materi pembelajaran sekarang dengan materi pembelajaran sebelumnya
§ Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
§ Guru menyampaikan
teknik penilaian yang digunakan
§ Guru menyampaikan
metode pembelajaran yang digunakan
|
10 menit
|
Inti
|
Pemberian
stimulus
· Guru meminta peserta didik untuk mengamati
berbagai kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia
· Guru menugaskan siswa membaca buku tentang
kebutuhan manusia, sumber daya, dan kelangkaan
· Peserta didik melihat bahan tayang yang disajikan
oleh guru
Mengidentifikasi
· Guru menugaskan peserta didik untuk menentukan
masalah hubungan kebutuhan manusia dan sumber daya yang mengakibatkan
kelangkaan
· Peserta didik
mendiskusikan tentang
masalah-masalah tentang kebutuhan
manusia dan sumber daya yang mengakibatkan kelangkaan sumber daya
· Peserta didik
menyampaikan kepada kelompok lain tentang hasil diskusinya.
Mengumpulkan Data
· Peserta didik
menggali informasi mengenai kebutuhan
manusia dan sumber daya dan kelangkaan sumber daya
· Peserta didik
mendiskusikan kebutuhan
manusia dan sumber daya dan kelangkaan sumber daya
|
70 menit
|
Penutup
|
§
Guru bersama peserta didik
menyimpulkan kegiatan pembelajaranyang telah dilakukan
§
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
memberikan pesan untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
§
Guru menutup dengan berdoa
|
10 menit
|
Pertemuan ke-2
Kegiatan
|
DeskripsiKegiatan
|
AlokasiWaktu
|
Pendahuluan
|
§ Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing (jam ke 1)
§ Menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya (jam ke 1)
§ Guru melakukan
pengkodisian peserta didik (menanya kabar dan presensi)
§ Guru mengaitkan
materi pembelajaran sekarang dengan materi pembelajaran sebelumnya
§ Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
§ Guru menyampaikan
teknik penilaian yang digunakan
§ Guru menyampaikan
metode pembelajaran yang digunakan
|
10menit
|
Inti
|
Mengumpulkan Data
Peserta didik mengidentifikasi penyebab kelangkaan sumber daya dan
usaha-usaha memecahkan kelangkaan sumber daya dengan disajikan di power point
Pengolahan data dan pembuktian
§ Peserta didik
mempresentasikan penyebab kelangkaan sumber daya dan usaha-usaha memecahkan
kelangkaan sumber daya
§ Guru dan
peserta didik menyimpulkan hubungan kebutuhan manusia dan sumber daya yang mengakibatkan kelangkaan sumber
daya dan usaha-usaha memcahkan kelangkaan sumber daya
|
65 menit
|
Penutup
|
§
Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi KD3.3 dan KD4.3 yang telah diselesaikan
§
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
memberikan pesan untuk pertemuan selanjutnya diadakan ulangan.
§
Menyanyikan lagu wajib nasional (jam
terakhir)
§
Guru menutup dengan berdoa
|
15 menit
|
Pertemuan ke-3
Penugasan/Ulangan Harian KD3.3& KD4.3
H. ALAT/BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media dan alat : Power point, LCD, laptop
I. SUMBER BELAJAR
Sumber :Modul Ekonomi Bisnis
J. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
a. Teknik penilaian : Tes dan Non tes
b. Bentuk penilaian : Tes tertulis uraian (pengetahuan)
(kisi-kisi soal
dan instrumen terlampir)
KEGIATAN PENGAYAAN
• Setelah ulangan terdapat sebaran peserta didik yang mendapat
nilai tinggi di kelas maka guru memberikan penugasan kepada peserta didik untuk
meringkas KD3.4
KEGIATAN REMEDIAL
• Setelah ulangan bila terdapat peserta didik yang mendapatkan
nilai rendah di kelas maka guru mengulang materi pembelajaran serta dilakukan
ulangan untuk peserta didik yang melaksanakan kegiatan remidial.
Karanganyar, ...................................
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru,
............................................. ...............................................
NIP. NIP.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Penilaian
KISI-KISI DAN SOAL
Satuan
Pendidikan : SMK Karanganyar
Bidang
Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program
Keahlian : Bisnis dan Pemasaran
Kompetensi
Keahlian : Bisnis Daring dan
Pemasaran
Kelas : X
Mata
Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Kompetensi
Dasar : 3.3
Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
Kompetensi Dasar
|
IPK
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Bentuk Soal
|
No Soal
|
3.3
Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan
manusia)
|
3.3.1 Mengklasifikasi macam-macam kebutuhan manusia
3.3.2 Mengklasifikasi macam-macam sumber daya
3.3.3
Menggambarkan kelangkaan sumber daya sebagai masalah ekonomi
|
a. Kebutuhan Manusia
b. Sumber Daya
c.
Kelangkaan
|
3.3.1.1
Disajikan soal mengenai kebutuhan
manusia peserta didik dapat mengklasifikasi macam-macam kebutuhan manusia secara
kualitatif.
3.3.1.2
Disajikan soal mengenai kebutuhan
manusia, peserta didik dapat menjelaskan alasan kebutuhan manusia
tidak terbatas.
3.3.2.1 Disajikan soal mengenai sumber daya, peserta didik dapat
mengklasifikasi macam-macam sumber daya
3.3.3.1 Disajikan soal mengenai kelangkaan sumber daya, peserta didik
dapat menggambarkan kelangkaan sumber daya
|
Essay/uraian
Essay/uraian
Essay
/ uraian
Essay / uraian
|
1
2
3
4
|
4.3
Memecahkan masalah kelangkaan sumber daya dan
kebutuhan manusia di lingkungannya
|
4.3.1 Mengidentifikasi penyebab kelangkaan
sumber daya
4.3.2
Mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan masalah kelangkaan sumber daya
|
a. Usaha-usaha Memecahkan
Kelangkaan Sumber Daya
b. Skala Prioritas
Biaya Peluang
|
4.3.1.1 Disajikan soal mengenai kelangkaan sumber daya, peserta didik
dapat mengemukakan penyebab kelangkaan sumber daya
|
|
|
Instrumen/butir
Soal Pengetahuan
No
|
Soal
|
Kunci Jawaban
|
Skor
|
1.
|
Jelaskan
lima macam kebutuhan manusia yang digolongkan secara kualitatif!
|
1.Secara kualitatif kebutuhan manusia dapat digolongkan
berdasarkan: (1) jenis, (2) bentuk, (3) sifat, (4) waktu dan (5) urutannya.
(1) Menurut jenisnya, kebutuhan
manusia meliputi:
(a)
Kebutuhan ekonomi, yaitu kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup. Misalnya, kebutuhaan akan makan, minum, pakaian,
tempat tinggal, alat transportasi.
(b)
Kebutuhan bukan ekonomi atau kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang lebih
didasarkan atas kebutuhan untuk medapatkan penghargaan, pujian dari
masyarakat sekitar. Kebutuhan bukan
ekonomi ini biasa disebut pula kebutuhan sosial karena kebutuhan ini timbul
bukan semata-mata berasal dari diri pribadi manusia yang bersangkutan, namun
karena dorongan agar orang-orang sekitar memberikan penghargaan
kepadanya.
(2)
Menurut bentuknya, kebutuhan manusia meliputi:
(a)
Kebutuhan jasmaniah, yaitu kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik
manusia. Misalnya, kebutuhan yang
sifatnya kebendaan seperti: kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal,
kendaraan, dan harta benda yang lain.
(b)
Kebutuhan rohaniah, yaitu kebutuhan yang sifat pemenuhannya secara rohani. Kebutuhan ini tidak nampak secara
nyata. Hanya orang yang bersangkutan
yang dapat merasakannya. Jika
kebuthan ini telah terpenuhi, orang akan merasa bangga, bahagia, puas ataupun
perasaan gembira lainnya. Kebutuhan
rahaniah misalnya kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang, mendapatkan
hiburan, rasa aman, kebebasan dalam melakukan kreativitas.
(3)
Menurut sifatnya, kebutuhan manusia digolongkan menjadi:
(a)
Kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan utama yang harus dipenuhi sehingga
kelangsungan hidup manusia dapat dipertahankan. Misalnya kebutuhan akan makan, minum,
pakaian, dan perumahan.
(b)
Kebutuhan pelengkap, adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan
pokok, misalnya kebutuhan akan sayur mayur, perhiasan, perlengkapan rumah,
serta benda-benda lain yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok.
(4) Menurut waktunya, kebutuhan manusia terdiri
dari:
(a) Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang
pemenuhannya sekarang juga agar manusia terhindar dari kesulitan. Contohnya jika seseorang sedang mengalami
kehausan maka kebutuhan sekarang baginya adalah minum.
(b)
Kebutuhan yang akan datang, merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi pada
waktu yang akan datang. Contohnya
kebutuhan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi bagi para
pelajar saat ini.
(5)
Menurut urutannya atau prioritas pemenuhannya, kebutuhan manusia dibedakan
menjadi:
(a) Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang
harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum pemenuhan kebutuhan lainnya. Misalnya,
kebutuhan primer bagi seorang pelajar adalah alat-alat tulis dan buku
pelajaran; kebutuhan primer bagi seorang petani adalah alat-alat pertanian.
(b)
Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang akan dipenuhi setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Contohnya adalah
kebutuhan perlengkapan rumah tangga, assesoris pakaian, kendaraan pribadi.
© Kebutuhan tertier atau kebutuhan lux/mewah
yaitu kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi. Contoh: mobil mewah,
perabot mewah.
Penggolongan
kebutuhan manusia ke dalam kebutuhan primer, sekunder, maupun tertier ini
sangat relatif, berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang
lain. Semakin baik kondisi ekonomi
suatu masyarakat bisa jadi kebutuhan yang semula merupakan kebutuhan mewah,
berubah menjadi kebutuhan sekunder
|
5
|
2.
|
jelaskan alasan
kebutuhan manusia dapat dikatakan tidak terbatas
|
Kebutuhan
memiliki sifat tidak terbatas karena manusia terus mengalami perkembangan,
terutama karena perkembangan peradaban dan kebudayaan. Semakin maju suatu
masyarakat, jenis dan jumlah kebutuhannya juga akan semakin banyak.
|
2
|
3.
|
Jelaskan
empat macam sumber daya!
|
3. Sumber daya atau sering disebut dengan faktor produksi terdiri
atas:
a. Sumberdaya alam, merupakan segala sesuatu yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan. Sumber daya
alam dibedakan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
b. sumber
daya manusia istilah lainnya adalah tenaga kerja merupakan semua orang
yang sanggup dan bersedia untuk bekerja ,
yang terdiri dari tenaga kerja
terdidik, tenaga kerja tidak terdididik, tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih
c. Sumber daya modal adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk memproduksi barang maupun jasa, misalnya: gedung,
mesin pabrik.
d. Sumber daya
Kewirausahaan, adalah kemampuan untuk mengelola sumber daya alam, manusia,
dan modal.
|
4
|
4.
|
Gambarkan
kelangkaan sumber daya!
|
Kebutuhan manusia terus mengalami
perkembangan, terutama kebutuhan karena perkembangan peradaban dan
kebudayaan. Makin maju suatu masyarakat, jenis dan jumlah kebutuhannya pun
makin banyak. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kebutuhan manusia memiliki sifat
tidak terbatas. Kebutuhan yang bersifat tidak terbatas itu harus dipenuhi
atau dipuaskan. Alat pemuas kebutuhan ini berupa barang dan jasa yang
dihasilkan dengan menggunakan sarana atau sumber daya ekonomi yang tersedia.
Sumber daya ekonomi yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa
tersebut bersifat terbatas jumlahnya.
Kebutuhan yang bersifat tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber
ekonomi yang bersifat terbatas akan menimbulkan kelangkaan.
|
4
|
TOTAL SKOR
|
15
|
Pedoman
Penskoran:
Soal
nomor 1: Betul 5 skor 5
Betul 4 skor 4
Betul
3 skor 3
Betul 2 skor 2
Betul 1 skor 1
Salah semua skor 0
Soal nomor 2: Betul 100% skor 2
Betul 75% skor 1,5
Betul 50% skor 1
Betul 50% skor 0,5
Salah
semua skor 0
Soal nomor 3: Betul 4 skor 4
Betul 3 skor 3
Betul
2 skor 2
Betul 1 skor 1
Salah semua skor 0
Soal nomor 4: Betul 100% skor 4
Betul 75% skor 3
Betul 50% skor 2
Betul 50% skor 1
Salah
semua skor 0
Pedoman
Penilaian:

Contoh Pengolahan
Nilai
|
|||
IPK
|
No Soal
|
Skor Penilaian
|
Nilai
|
3.3.1
|
1
|
3
|
![]() ![]() |
3.3.1
|
2
|
1
|
|
3.3.2
|
3
|
4
|
|
3.3.3
|
4
|
3
|
|
Jumlah
|
11
|
IN
INSTRUMEN PENILAIAN
KETERAMPILAN (RUBRIK)
Satuan
Pendidikan : SMK Karanganyar
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian :
Bisnis dan Pemasaran
Kompetensi
Keahlian : Bisnis Daring dan
Pemasaran
Kelas : X
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Kompetensi
Dasar : 4.3 Memecahkan masalah kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia di lingkungannya
IPK
|
Kategori
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
4.3.1 Mengidentifikasi penyebab kelangkaan sumber daya
|
Salah dalam mengidentifikasi penyebab kelangkaan sumber daya.
|
Kurang lengkap dan kurang jelas dalam mengidentifikasi penyebab
kelangkaan sumber daya, namun benar.
|
Kurang lengkap dalam mengidentifikasi penyebab kelangkaan sumber
daya, namun jelas dan benar.
|
Mengidentifikasi
penyebab kelangkaan sumber daya secara lengkap, jelas, dan benar.
|
4.3.2 Mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan
masalah kelangkaan sumber daya
|
Salah
dalam mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan masalah
kelangkaan sumber daya..
|
Kurang lengkap dan kurang jelas dalam mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan
masalah kelangkaan sumber daya, namun benar.
|
Kurang lengkap dalam mengidentifikasi usaha-usaha memecahkan masalah
kelangkaan sumber daya, namun jelas dan benar.
|
Mengidentifikasi
usaha-usaha memecahkan masalah kelangkaan sumber daya secara
lengkap, jelas, dan benar.
|
Pedoman
Penskoran:
IPK
4.3.1: Kategori 4 skor 4
Kategori
3 skor 3
Kategori 2 skor 2
Kategori 1 skor 1
IPK
4.3.2: Kategori 4 skor 4
Kategori
3 skor 3
Kategori 2 skor 2
Kategori 1 skor 1
Pedoman Penilaian:

Contoh Pengolahan
Nilai
|
|||
IPK
|
No Soal
|
Skor Penilaian
|
Nilai
|
4.3.1
|
1
|
4
|
![]() ![]() |
4.3.2
|
2
|
3
|
|
Jumlah
|
7
|
Lampiran 2: Ringkasan Materi
Pembelajaran
KEBUTUHAN MANUSIADAN KELANGKAAN
Kegiatan ekonomi timbul karena adanya masalah
kelangkaan dalam ekonomi, yaitu ketidakseimbangan antara jumlah alat pemuas
kebutuhan yang tersedia dengan kebutuhan manusia.Hal ini berarti bahwa tidak
semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan atau
sumber daya ekonomi yang dimiliki.Selanjutnya, timbul permasalahan bagaimana
mengatasi kelangkaan agar sebagian besar kebutuhan manusia itu dapat terpenuhi.
Memenuhi kebutuhan berarti juga menetapkan barang dan
jasa apa yang harus dihasilkan. Kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa ini harus memenuhi persyaratan hemat,
tepat, dan berdaya guna. Oleh karena itu, manusia akan menghadapi masalah
ekonomi yang mendasar, yaitu masalah yang membahas “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa”. Dengan demikian akan
timbul masalah “pilihan”. Karena ada pilihan, berarti ada pengorbanan (biaya).
A. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia dapat dikatakan selalu tidak
terbatas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kualitatif kebutuhan manusia dapat
digolongkan berdasarkan: (1) jenis, (2) bentuk, (3) sifat, (4) waktu dan (5)
urutannya.
(1)
Menurut jenisnya, kebutuhan manusia meliputi:
(a)
Kebutuhan ekonomi, yaitu kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup. Misalnya, kebutuhaan akan makan, minum,
pakaian, tempat tinggal, alat transportasi.
(b) Kebutuhan bukan ekonomi atau kebutuhan
sosial, yaitu kebutuhan yang lebih didasarkan atas kebutuhan untuk medapatkan
penghargaan, pujian dari masyarakat sekitar.
Kebutuhan bukan ekonomi ini biasa disebut pula kebutuhan sosial karena
kebutuhan ini timbul bukan semata-mata berasal dari diri pribadi manusia yang
bersangkutan, namun karena dorongan agar orang-orang sekitar memberikan
penghargaan kepadanya.
(2) Menurut bentuknya, kebutuhan manusia
meliputi:
(a)
Kebutuhan jasmaniah, yaitu kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik
manusia. Misalnya, kebutuhan yang
sifatnya kebendaan seperti: kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal,
kendaraan, dan harta benda yang lain.
(b)
Kebutuhan rohaniah, yaitu kebutuhan yang sifat pemenuhannya secara rohani. Kebutuhan ini tidak nampak secara nyata. Hanya orang yang bersangkutan yang dapat
merasakannya. Jika kebuthan ini telah
terpenuhi, orang akan merasa bangga, bahagia, puas ataupun perasaan gembira
lainnya. Kebutuhan rahaniah misalnya
kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang, mendapatkan hiburan, rasa aman,
kebebasan dalam melakukan kreativitas.
(3) Menurut sifatnya, kebutuhan manusia
digolongkan menjadi:
(a)
Kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan utama yang harus dipenuhi sehingga
kelangsungan hidup manusia dapat dipertahankan.
Misalnya kebutuhan akan makan, minum, pakaian, dan perumahan.
(b)
Kebutuhan pelengkap, adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok,
misalnya kebutuhan akan sayur mayur, perhiasan, perlengkapan rumah, serta
benda-benda lain yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok.
(4) Menurut waktunya, kebutuhan manusia terdiri
dari:
(a) Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang
pemenuhannya sekarang juga agar manusia terhindar dari kesulitan. Contohnya jika seseorang sedang mengalami
kehausan maka kebutuhan sekarang baginya adalah minum.
(b)
Kebutuhan yang akan datang, merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi pada waktu
yang akan datang. Contohnya kebutuhan
untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi bagi para pelajar saat
ini.
(5)
Menurut urutannya atau prioritas pemenuhannya, kebutuhan manusia dibedakan
menjadi:
(a) Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang harus
dipenuhi terlebih dahulu sebelum pemenuhan kebutuhan lainnya. Misalnya,
kebutuhan primer bagi seorang pelajar adalah alat-alat tulis dan buku
pelajaran; kebutuhan primer bagi seorang petani adalah alat-alat pertanian.
(b)
Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang akan dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Contohnya adalah kebutuhan
perlengkapan rumah tangga, assesoris pakaian, kendaraan pribadi.
© Kebutuhan tertier atau kebutuhan lux/mewah
yaitu kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi. Contoh: mobil mewah, perabot
mewah.
Penggolongan
kebutuhan manusia ke dalam kebutuhan primer, sekunder, maupun tertier ini
sangat relatif, berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang
lain. Semakin baik kondisi ekonomi suatu
masyarakat bisa jadi kebutuhan yang semula merupakan kebutuhan mewah, berubah
menjadi kebutuhan sekunder.
B. Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
Kebutuhan manusia terus
mengalami perkembangan, terutama karena perkembangan peradaban dan kebudayaan.
Semakin maju suatu masyarakat, jenis dan jumlah kebutuhannya juga akan semakin
banyak. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kebutuhan manusia memiliki sifat tidak
terbatas.Kebutuhan yang bersifat tidak terbatas itu harus dipenuhi atau
dipuaskan.Alat pemuas kebutuhan ini berupa barang dan jasa yang dihasilkan
dengan menggunakan sarana atau sumber daya ekonomi yang tersedia. Sumber daya
ekonomi yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut bersifat terbatas jumlahnya. Kebutuhan yang
bersifat tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber ekonomi yang bersifat
terbatas akan menimbulkan kelangkaan.
Kelangkaan
timbul karena jumlah kebutuhan tidak sebanding dengan alat pemenuhannya.
Kelangkaan atau keterbatasan dapat diartikan:
1. Jumlah
alat pemuas kebutuhan tidak sebanding dengan kebutuhan.
2. Untuk
memperolehnya diperlukan suatu pengorbanan, yang dapat berarti pula untuk
mendapatkan yang satu, orang harus melepas yang lain.
C. Permasalahan Ekonomi
Masyarakat
apa pun, baik masyarakat suatu negara yang benar-benar komunis, suku tertentu
di pedalaman maupun suatu negara industri yang sudah mapan, harus menghadapi
tiga masalah pokok ekonomi yang mendasar dan saling mengait. Ketiga masalah itu
adalah barang apa yang diproduksi,
bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa barang diproduksi. Permasalahan
ekonomi mendasar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Komoditas apa yang harus diproduksi dan berapa?
Dengan perkataan lain, berapa banyak barang dan jasa yang harus dibuat? Barang
dan jasa apa yang dibuat? Kapan barang dan jasa itu dibuat?
Jadi,
permasalahannya adalah jenis dan jumlah barang serta jasa yang harus dihasilkan
oleh suatu perekonomian itu. Pertanyaan itu mengacu pada masalah barang dan
jasa jenis apayang dibutuhkan dan perlu dihasilkan. Misalnya, dalam kurun waktu
satu tahun, beras dan jenis makanan lain apa yang harus dihasilkan oleh suatu
masyarakat? Berapa banyak jumlah dari setiap jenis barang dan jasa harus
dihasilkan?Misalnya, dalam tahun mendatang, berapa jumlah dan jenis kendaraan
yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasi dalam
negeri?
2. Bagaimana komoditas harus diproduksi?
Dengan perkataan lain, produksi ini dilakukan oleh siapa, dengan gabungan
faktor-faktor produksi yang mana, serta teknik seperti apa?
Jadi,
secara lebih rinci dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Barang dan jasa itu harus dihasilkan oleh siapa?
Misalnya, siapakah yang harus berburu, siapa yang harus menjala ikan, dan siapa
yang harus menanam padi, serta siapa yang harus memberikan bekal keahlian kerja
kepada para pemuda yang akan mengisi lapangan kerja, dan siapa pula yang harus
menyediakan sarana transportasi umum?
b. Dengan
sumber-sumber daya apa dan yang mana yang harus digali dan dimanfaatkan untuk
membuat barang-barang dan jasa-jasa itu? Misalnya, tenaga listrik diperoleh
dengan minyak dan batu bara, atau tenaga air dan nuklir, atau tenaga surya dan
angin? Berapa besar peran perusahaan negara dan swasta ?
c.
Dengan teknologi yang bagaimana barang-barang
dan jasa-jasa itu harus dibuat dan dihasilkan? Misalnya, proses produksi
pada umumnya akan dilakukan dengan cara produksi massal yang padat modal atau padat
karya?
3. Untuk siapa komoditas harus
diproduksi? Siapakah yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari adanya barang dan jasa di
seluruh negeri? Atau dengan kata lain bagaimana produk nasional didistribusikan
kepada setiap orang? Haruskah sedikit saja bagi orang kaya dan banyak sekali
bagi yang miskin? Atau pada sektor mana semua orang harus mendapat bagian yang
sama? Apakah imbalan yang tinggi diberikan pada orang yang berotot atau pada
yang berotak?Apakah orang yang tamak berhak mewarisi dunia ini? Ataukah si
pemalas boleh makan yang banyak ?
D. Hilangnya Kesempatan
Pada Tenaga Kerja
Kegiatan
untuk memproduksi barang atau jasa membutuhkan unsur-unsur tertentu, yang dalam
ilmu ekonomi disebut sebagai faktor produksi.Faktor produksi terdiri atas
faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian atau
kewirausahaan.Faktor produksi dapat diperoleh dengan menyewa atau membeli dari
para pemilik faktor produksi yang bersangkutan.Oleh karena itu, untuk
memperoleh berbagai faktor produksi itu dibutuhkan biaya atau pengorbanan.Biaya
dalam pengertian ekonomi adalah semua beban yang harus ditanggung untuk
menyediakan barang atau jasa agar siap dikonsumsi oleh konsumen.Pengertian di
atas menunjukkan bahwa biaya itu merupakan beban.Ilmu ekonomi tidak mensyaratkan
bahwa biaya itu harus merupakan pengeluaran (expenditures) yang
merupakan biaya eksplisit.
Dalam suatu kegiatan produksi sering kali dijumpai adanya
biaya implisit.Contoh, sesuatu yang bukan merupakan pengeluaran, tetapi
menjadi beban, yaitu gaji yang seharusnya dibayarkan kepada pemilik perusahaan
yang sekaligus bertindak sebagai pengelola perusahaan.Kejadian seperti itu
sering dijumpai pada perusahaan kecil.Dalam perusahaan kecil, biasanya tidak
ada pengeluaran untuk gaji pemilik yang bertindak sebagai pengelola tersebut.
Bahkan, tidak diperhitungkan sama sekali sebagai biaya. Padahal, pengertian
biaya menurut teori biaya harus mencakup besarnya gaji implisit tersebut. Jadi,
jelaslah bahwa hal seperti ini harus dibebankan kepada perusahaan karena
pengelola tersebut telah mengorbankan kesempatan untuk mendapatkan gaji di lain
tempat karena harus mengelola perusahaannya.
Peluang atau kesempatan menggunakan sumber-sumber ekonomi
untuk memuaskan suatu kebutuhan, sementara sumber-sumber ekonomi yang bersangkutan
telah digunakan untuk memuaskan kebutuhan yang lain disebut biaya peluang (opportunity
cost). Jadi, biaya peluang itu merupakan beban bagi suatu perusahaan yang
tidak berupa pengeluaran.
Adapun pengertian biaya sehari-hari lebih mengarah pada
pengertian biaya eksplisit, yaitu beban perusahaan yang berupa pengeluaran.
Contoh aktual yang lain adalah biaya pendidikan bagi seorang siswa.
Dalam pengertian sehari-hari, biaya pendidikan itu terdiri
atas biaya SPP, BP3 dan biaya untuk membeli peralatan pendidikan. Namun,
sebenarnya masih ada beban lain yang seharusnya diperhitungkan sebagai biaya
pendidikan. Beban tersebut berupa kesempatan
siswa yang bersangkutan menggunakan waktunya untuk bekerja yang dapat mendatangkan
penghasilan, atau siswa tersebut telah kehilangan kesempatan menggunakan uang
yang telah digunakan untuk membayar SPP,
BP3, ataupun peralatan sekolah untuk membuka suatu usaha yang dapat
mendatangkan penghasilan. Berbagai kesempatan siswa yang telah hilang untuk
menggunakan waktu, tenaga, uang, ataupun kebutuhan lain selain sekolah itu,
dapat dikategorikan sebagai biaya peluang.
Biaya peluang itu didasarkan atas realita yang menunjukkan
bahwa sesuatu barang atau faktor produksi itu memiliki pemakaian secara
alternatif.Dalam contoh di atas, seorang pemilik perusahaan atau pengusaha
kecil maupun seorang siswa sebagai pemilik faktor produksi tenaga kerja, mereka
dapat menggunakan tenaganya secara alternatif.
Penggunaan secara alternatif ini mengandung maksud bahwa jika seorang
pemilik faktor produksi tenaga kerja telah menggunakan tenaganya untuk
melakukan suatu kegiatan ekonomi tertentu, maka mereka akan kehilangan
kesempatan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang lain. Oleh karena itu, seorang pengusaha kecil yang
telah menggunakan tenaganya untuk mengelola sendiri usahanya serta seorang
siswa yang telah menggunakan tenaganya untuk sekolah, maka mereka itu dapat
dikatakan telah kehilangan kesempatan menggunakan tenaganya untuk melakukan
kegiatan ekonomi atau pekerjaan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar