TUGAS PILIHAN GANDA DAN ESSAY TENTANG TRADE OFF INFLASI
DAN PENGANGGURAN
Dosen Pengampu : Dewi Kusuma Wardani

“Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Makro Ekonomi Lanjut ”
Oleh
Nama : Nur Faidah
NIM : K7617059
Kelas : B
Prodi : Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
Latihan
Soal (Trade off inflasidan pengangguran)
A. Pilihan
Ganda
Berilah tanda silang
(X) pada salah satu jawaban yang anda nilai paling tepat dan benar !
1.
Berikut
ini yang termasuk dalam model penawaran agregat, kecuali....
a. Model harga-kaku
b. Model upah kaku
c.
Model informasi sempurna
d. Model informasi tak sempurna
Jawaban
: C
2.
Penawaran agregat jangka panjang memiliki
ciri-ciri yaitu.....
a.
Harga
bersifat kaku dengan kurva tidak vertikal
b.
Harga
bersifat kaku dengan kurva vertikal
c.
Harga fleksibel dengan
kurva berbentuk vertikal
d.
Harga
fleksibel dengan kurva tidak vertikal
Jawaban : C
3.
Penawaran agregat jangka pendek memiliki
ciri-ciriyaitu...
a.
Harga bersifat kaku dengan
kurva tidak vertikal
b.
Harga
bersifat kaku dengan kurva vertikal
c.
Harga fleksibel dengan kurva berbentuk vertikal
d.
Harga
fleksibel dengan kurva tidak vertikal
Jawaban : A
4.
Berikut
penjelasan tentang pengaruh kenaikan harga terhadap jumlah output yang diproduksi, kecuali....
a.
Ketika
upah nominal tetap maka upah riil akan turun ketika tingkat harga mengalami kenaikan yang berdampak
pada biaya tenaga kerja lebih murah.
b.
Tingginya upah riil membuat perusahaan menggunakan tenaga
kerja lebih banyak.
c. Rendahnya
upah riil membuat perusahaan memakai tenaga kerja lebih banyak.
d. Penggunaan
tenaga kerja tambahan berdampak pada peningkatan jumlah output produksi.
Jawaban : B
5.
Tingkat
harga keseluruhan dan tingkat pendapatan agregat merupakan dua variabel makro
ekonomi untuk...
a.
Penetapan
laba
b.
Pengambilan
keputusan
c.
Penetapan
merek
d.
Keputusan penetapan harga
Jawaban : D
6.
Ketika terjadi pergeseran permintaan agregat
maka output mengalami....
a.
Fluktuasi
b.
Deflasi
c.
Surplus
d.
Defisit
Jawaban
: A
7.
Model
yang mengasumsikan bahwa seluruh upah dan harga pasar bebas menyesuaikan diri
dalam keseimbangan permintaan dan penawaran merupakan model....
a. Model harga-kaku
b. Model upah kaku
c. Model informasi sempurna
d.
Model informasi tak sempurna
Jawaban : D
8.
Kurva
yang mampu menggambarkan bagaimana pengaruh
kebijakan yang dibuat para pembuat kebijakan sehingga
dapat menggerakkan
perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek adalah....
a.
Kurva Phillips
b.
Kurva
Mankiw
c.
Kurva
Walker
d.
Kurva
Vertikal
Jawaban : A
9.
Tingkat
pengangguran alamiah dipengaruhi oleh beragam ciri pasar tenaga kerja diantaranya
yaitu, kecuali....
a.
UU
upah minimum
b.
Peranan
upah efisiensi
c.
Kekuasaan
pasar serikat pekerja
d.
Keefektifan pencarian sumber.
Jawaban : D
10. Meningkatnya permintaan agregat barang dan jasa dalam
jangka pendek membuat....
a.
Hasil
produksi menurun drastis dari permintaan yang seharusnya
b.
Hasil produksi lebih besar serta dengan tingkat harga
lebih tinggi
c.
Hasil
produksi lebih besar dengan tingkat harga rendah
d.
Hasil
produksi yang lebih sedikit dengan harga lebih tinggi
Jawaban : B
B. Uraian
Bacalah
setiap soal dengan teliti dan kerjakanlah sesuai dengan perintah!
1. Uraikan
perbedaan pemikiran teoritis
ketiga model penawaran agregat!
Jawab:
Ø Model harga kaku ( Sticky Price
Model) menggambarkan kondisi perusahaan yang tidak secara
instan menyesuaikan harga yang ditetapkan perusahaan ketika menghadapi
perubahan permintaan.Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti salah
satunya adalah biaya.Struktur pasar menyebabkan harga yang ditetapkan
perusahaan sulit berubah yaitu ketika perusahaan membutuhkan biaya lebih besar
untuk mencetak dan mendistribusikan katalog (daftar harga), oleh karenanya
perusahaan memutuskan untuk mempertahankan harga agar tidak merepotkan
pelanggan tetap karena perubahan harga.
dan
juga dalam model harga kaku mengabaikan asumsi persaingan sehingga perusahaan
persaingan sempurna adalah penerima harga (price
takers) dan bukan penentu harga (price
setters). Perusahaan mampu menentukan harga ketika memiliki kendali
monopoli atas harga yang ditetapkan. Keputusan penetapan harga (p) perusahaan
tergantung pada dua variable yaitu tingkat harga keseluruhan (P) dan Tingkat
pendapatan agregat (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model harga kaku mengasumsikan jika harga memiliki sifat yang kaku.
Ø Model Upah kaku digunakan
untuk menggambarkan kurva penawaran agregat jangka pendek dengan bentuk
kemiringan ke atas. Para
ekonom menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh lambannya penyesuaian upah
nominal.Ketika kondisi perekonomian berubah maka upah tidak dapat
disesuaikan dengan cepat karena dalam perindustrian upah ditetapkan melalui
kontrak jangka panjang.Dapatpula terjadi pembatasan upah para pekerja oleh
karena industri yang tidak dilindungi dengan kontrak serta bergantungnya upah
pada norma sosial dan gagasan keadilan yang terus berkembang. Keadaan tersebut
mengakibatkan ekonom percaya jika upah nominal bersifat kaku dalam jangka
pendek.Model ini menunjukkan pengaruh upah nominal kaku terhadap penawaran
agregat.
Ø Model Informasi tak sempurna (imperfect-information
model.)
Model
ini mengasumsikan bahwa seluruh upah dan harga pasar bebas menyesuaikan diri
dalam keseimbangan permintaan dan penawaran. Selain itu model informasi tak
sempurna memiliki kurva penawaran agregat berbeda yang disebabkan kesalahan
persepsi temporer harga sehingga kuva dalam jangka panjang dan jangka pendek
berbeda. Dapat disimpulkan bahwa
model informasi tak sempurna dimana informasi mengenai
harga sifatnya tidak sempurna
Ketiga Model
penawaran agregat dengan ketidaksempurnaan
pasar ini memberikan kontribusi pada perilaku penawaran agregat jangka pendek,
sehingga model tersebut tidak perlu dipertentangkan. Karena
semua model memiliki implikasi
serupa terhadap output agregat
meskipun asumsi serta penekanan setiap model berbeda, yang
berarti persamaan ini adalah penyimpangan output dari tingkat ilmiahnya dapat dikaitkan dengan penyimpangan
tingkat harga dari tingkat harga yang diharapkan. Output akan naik melebihi tingkat ilmiah ketika tingkat harga lebih
tinggi dari tingkat harga yang diharapkan. Output
akan turun lebih rendah dari tingkat alamiah ketika tingkat harga lebih rendah
dari tingkat harga yang diharapkan.
2.
Jelaskan proses terjadinya tradeoff antara inflasi
dengan pengangguran?
Jawab:
Tingkat
pengangguran alamiah dipengaruhi oleh
beragam ciri pasar tenaga kerja diantaranya yaitu UU upah minimum, peranan upah
efisiensi, kekuasaan pasar serikat pekerja, dan keefektifan pencarian kerja. Tingkat inflasi dipengaruhi oleh JUB
yang dikendalikan bank sentral. Dalam jangka pendek kedua faktor tersebut yaitu inflasi dan
pengangguran saling berhubungan yaitu akan
terjadi tradeoff (pertukaran
kepentingan). Maka diperlukan pembuat
kebijakan dapat memperkecil pengangguran dan inflasi melalui kebijakan
moneter dan Kebijaka fiskal.
Melalui kebijakan tersebut permintaan agregat dapat dinaikkan dan kemudian
membuat perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek meningkat,
namun ternyata di sisi lain tingkat inflasi menjadi tinggi walaupun tingkat
pengangguran dapat diperkecil untuk sementara waktu. Ketika pembuat kebijakan
memilih mengurangi permintaan agregat serta menurunkan perekonomian sepanjang
kurva penawaran agregat jangka pendek, membuat tingkat pengangguran meningkat
walaupun tingkat inflasi dapat diperkecil.
![]() |
Kurva
Phillips
Kurva
Phillips memberikan pilihan pada pembuat
kebijakan mengenai hasil perekonomian yang mungkin dapat terjadi nantinya.
Pembuat kebijakan dapat mengubah kebijakan fiskal maupun moneter yang dapat
memengaruhi permintaan agregat yaitu dengan memilih titik dalam kurva Phillips.
Jika pembuat kebijakan mengharapkan pengangguran yang tinggi serta tingkat
inflasi yang rendah maka mereka dapat memilih titik A, sedangkan apabila
mengharapkan rendahnya tingkat pengangguran dan inflasi tinggi maka titik B
yang harus dipilih. Pada akhirnya kebijakan manapun mustahil mewujudkan keadaan
dimana tingkat inflasi serta pengangguran rendah, karenanya tradeoff inflasi dan pengangguran selalu
dihadapi bagi pembuat kebijakan.
3.
Jelaskan secara singkat alasan mengapa kurva Phillips
dapat memberikan pilihan kepada pembuat kebijakan mengenai hasil perekonomian
yang mungkin dapat terjadi nantinya?
Jawab
:

Kurva Phillips memberikan
pilihan pada pembuat kebijakan mengenai hasil perekonomian yang mungkin dapat
terjadi nantinya. Pembuat
kebijakan dapat mengubah kebijakan fiskal maupun
Kebijakan
moneter yang dapat memengaruhi permintaan agregat yaitu dengan
memilih titik dalam kurva Phillips. :
Ø Jika pembuat kebijakan mengharapkan pengangguran yang
tinggi serta tingkat inflasi yang rendah maka mereka dapat memilih titik A,
Ø sedangkan apabila mengharapkan rendahnya tingkat
pengangguran dan inflasi tinggi maka titik B yang harus dipilih.
Pada
akhirnya kebijakan manapun mustahil mewujudkan keadaan dimana tingkat inflasi
serta pengangguran rendah, karenanya tradeoff
inflasi dan pengangguran selalu dihadapi bagi pembuat kebijakan.
4. Buatlah
kurva Phillips dengan menggunakan model permintaan serta penawaran agregat!
Jawab :
.
|

Implikasi
hasil produksi dan tingkat harga tahun 2016 dapat dilihat pada gambar1. Titik A menunjukkan kondisi ekonomi dengan jumlah permintaan
agregat barang dan jasa yang relatif rendah, dengan hasil produksi 8.500 dan
tingkat harga 202. Titik B
menggambarkan perekonomian dengan permintaan agregat yang relatif tinggi,
yaitu hasil produksi sebnyak 9.000 dan tingkat harga 206. Akibat dari
permintaan agregat lebih tinggi membuat perekonomian yaitu mendorong pergerakan
ekonomi kepada keseimbangan dengan hasil produksi dan tingkat harga yang
tinggi.
|


Implikasi
pada pengangguran dan inflasi di tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 2. Pada titik B
memperlihatkan tingkat pengangguran yang lebih rendah dibandingkan dengan titik
A, hal ini disebabkan karena banyak pekerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih
besar. Ketika hasil produksi mengalami
kenaikan dari 8.500 ke 9.000 maka pengangguran jatuh dari 9% ke 6%.
Pada
titik B tingkat harga dan tingkat inflasi memiliki nilai lebih tinggi daripada
titik A. Tahun 2015 memiliki tingkat harga sebesar 200, titik A membawa tingkat
inflasi sebesar 4% sedangkan titik B dengan tingkat inflasi 8%. Perbandingan
tersebut memperlihatkan hasil yang dapat terjadi pada perekonomian, baik dari
segi hasil produksi dan tingkat harga yang memakai model penawaran serta
permintaan agregat maupun segi pengangguran dan inflasi yang menggunakan kurva
Phillips.
5. Berdasarkan
kurva Phillips yang telah anda buat, jelaskan pengaruh kebijakan fiskal dan
moneter yang mampu menggerakkan perekonomian!
Jawab :
Kebijakan fiskal
maupun moneter mampu menggeser
kurva permintaan agregat, oleh karenanya kebijakan fiskal dan moneter juga
dapat menggerakkan perekonomian di sepanjang kurva Phillips. Ketika terdapat pemotongan pajak atau saat penawaran uang dan belanja pemerintah
mengalami kenaikan maka permintaan agregat akan meluas dan menyebabkan
perekonomian bergerak ke titik pada kurva Phillips yang mempunyai tingkat
pengangguran lebih rendah serta tingkat inflasi lebih tinggi. Ketika ada kenaikan pajak atau pada
saat terjadi penurunan penawaran uang
dan potongan belanja pemerintah
membuat permintaan agregat mengerut dan perekonomian bergerak ke titik pada
kurva Phillips yang mempunyai tingkat pengangguran lebih tinggi dan inlasi
lebih rendah. Kurva Phillips mampu memberikan penawaran kepada para pembuat
kebijakan yang meliputi pilihan kombinasi inflasi dan pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar