Rabu, 06 November 2019

Pengelolaan dan Pengaturan Bank Umum


B. PENGELOLAAN DAN PENGATURAN BANK UMUM
PENGELOLAAN BANK UMUM
1.    Konsep Dasar Pengelolaan Bank Umum
Tujuan panjang suatu bank umum adalah mencari laba. Namun demikian, suatu bank tidaklah seharusnya hanya memperhatikan tujuan jangka panjang, tetapi juga kegiatannya dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, harus dijaga  agar tidak “kehabisan dana” artinya setiap saat para nasabah hendak mengambil depositonya,bank dapat memenuhi kewajibannya meskipun bank menderita kerugian pada saat itu. Usaha untuk mengatasi masalah likuiditas ini,bank perlu membedakan adanya dua kelompok pos rekening dalam neracanya, yaitu  rekening yang tidak bisa dikuasai dan rekening-rekening yang bisa dikuasainya. Contohnya ketika bank harus bisa memberikan (membayarkan) kepada nasabah manakala nasabah ingin mengambil depositonya. Dalam hal ini bank tidak bisa mengontol dan mengetahui siapa saja nasabah yang akan mengambil depositonya. Peristiwa diatas termasuk uncontrollable bank. Sedangkan kelompok dari rekening yang bisa dikuasai bank (controllable) termasuk di dalamnya sertifikat deposito dapat dikelurakan oleh bank sesuai dengan yang diinginkan
Pengelolaan bank dalam jangka pendek terdiri atas pos-pos/ rekening yang bisa dikontol guna mengkompensasi adanya perbedaan antara aliran dana masuk dan aliran dana keluar dari pos yang tidak bisa dikontol. Contoh apabila suatu bank mengalami kelebihan dana keluar maka tindakan kompensasi yang diambil misalnya berupa penjualan surat berharga/ sertifikat deposito. Pemilihan dari alternatife tindakan inilah yang merupakan masalah pokok dalam pengelolaan bank dalam jangka pendek. Setiap bank akan berbeda tindakan yang dapat diambil tergantung dari keadaan yang dihadapi. Namun, ada prinsi-prinsip yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan alternatife.

2.    Prinsip-Prinsip Pengelolaan Bank Umum dalam Jangka Pendek
Dua hal yangdiperhatikan dalam mengelola bank dalam jangka pendek, yakni:
a.      Tujuan Jangka Pendek
Waktu yang relevan bagi bank dalam jangka pendek yaitu mingguan atau paling lama bulanan.
Tujuan utama dalam jangka pendek:
1)      Memenuhi cadangan minimum
Suatu bank jika terlalu banyak cadangan minimum akan kehilangan memperoleh bunga (seandainya kelebihan cadanan tersebut diinvestasikan), sebaliknya apabila kekurangan maka bank mengalami kesulitan likuiditas atau bahkan mendapat denda dari BI.
2)      Pelayanan yang baik kepada pelanggan
Bank harus dapat membayar para nasabah yang akan mengambil depositonya dan menyediakan kredit manakala nasabah layak untuk diberi kredit.
3)      Strategi dalam melakukan investasi
Strategi investasi meliputi jenis serta jumlah berbagai surat berharga yang akan dibelinya.
b.      Cara Mencapai Tujuan
Bank untuk mencapai tujuan tergantung beberapa faktor diantaranya:
1)      Falsafah dalam Pengelolaan Bank
Petunjuk baik secara eksplisit maupun implisit yang ditentukan oleh pimpinan sebagai panduan dan batasan bagi bawahan untuk bertindak.




Beberapa gaya atau pola pengelolaan yang sering dipakai:
a)      Pola / Gaya Konservatif
-          Tidak atau kurang menyukai risiko, meskipun kadang kala harus diimbangi dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah
-          Lebih menitikberatkan pada cadangan sekunder sebagai variable terkontrol.
-          Memiliki tujuan jangka pendek yang menitikberatkan pada penggunaan dana intern
-          Tidak perlu mengandalkan pada pinjaman dari luar yang kadang sukar dikontrol oleh bank.
b)      Pola/ Gaya Agresif
-          Lebih menekankan orientasi keuntungan meskipun menanggung resiko yang relative lebih besar.
-          Bank akan selalu berusaha mencari dana dari luar, asal biaya totalnya lebih rendah dari pendapatan yang diperoleh dari investasinya.
2)      Minimum Biaya
Secara umum suatu bank menghendaki dana tambahan dengan mengkombinasikan beberapa cara berdasarkan prinsip biaya terendah (Prinsip least cost) artinya bank akan selalu berusaha mencari biaya minimum dalam memilih kombinasi portofolionya dengan mengingat batasan-batasan tertentu.
3)      Faktor- faktor Lain
Faktor lain yang mempengaruhi pengelolaan bank diantaranya kebutuhan nasabah, likuiditas bank dan perubahan pasar.
   Setiap bank harus selalu dapat memenuhi kebutuhan nasabahnya, karena unsure ketidakpastian bank biasanya menyediakan likuiditas yang berupa sertifikat dana atau unused secondary assets. Kadangkala bank tidak bisa secara bebas mencari/ menggunakan sumber dana dari luar karena pasar sangat membatasi.         

Manajemen Likuiditas Bank
Pengelolaan likuiditas suatu bank mencakup penentuan berapa besar alat-alat likuid yang harus disediakan. Makin tinggi tingkat likuiditasnya, makin rendah kemungkinan untuk memperoleh keuntungan. Dua pendekatan untuk memperoleh kentungan yang maksimal tanpa mengorbankan likuiditasnya.
1.      Pengelolaan Kekayaan/ Assets Management
Pengelolaan kekayaan merupakan usaha untuk melakukan alokasi dana untuk berbagai alternative investasi seperti untuk kas, investasi dalam surat berharga, atau bentuk kekayaan lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan kombinasi optimal untuk mencapai sentral pengelolaan kekayaan. Ada tiga pendekataan untuk memecahkan masalah tersebut:
a.       Pendekatan “ The Pool of Funds”
Dana yang tersedia berasal dari giro, deposito, tabungan atau modal. Dasar pendekatan ini adalah bahwa dana yang tersedia tersebut dikumpulkan jadi satu dalam satu pool. Kemudian dialokasikan sesuai syarat tertentu ke dalam masing-masing bentuk kekayaan.
b.      Pendekatan “ The Asset Allocation”
c.       Pendekatan “ The Management science”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM Masalah ekonomi zaman sekarang dan ketidakmampuan ekonomi neoklasik untuk menganalisisnya dan menyaranka...