Rabu, 06 November 2019

BIMBINGAN KONSELING (BK) DI SEKOLAH


  1. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

Menurut  Prayitno, dkk (1994:115) menyatakan bahwa:
1        Tujuan umum : untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
2        Tujuan khusus : merupakan penjabaran tujuan umum tersebut di atas yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu. Tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan)  tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya.          
Sedangkan menurut Erman Amti, dkk (1992: 8-9) mengatakan bahwa:
1        Tujuan umum : agar siswa dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, dan nilai-nilai yang dimiliki
2        Tujuan khusus : agar siswa mampu
a.       Memahami dirinya  dengan  baik
b.      Memahami lingkungannya dengan baik
c.       Membuat  pilihan  dan  keputusan  yang  bijaksana
d.       Mengatasi masalah-masalah  yang  dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di  luar sekolah.




B. Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah
Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1        Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik pemahaman meliputi:
a)    Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh pesert didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
b)   Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk didalamnya lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
c)    Pemahaman lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya informasi jabatan/pekerjaan, informasi social dan budaya/nilai-nilai) terutama oleh peserta didik.
2        Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3        Fungsi penuntasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
4        Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung didalam masing-masing fungsi itu. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.
Menurut Prayitno (1994), BK berfungsi sebagai berikut :
1        Fungsi Pemahaman merupakan landasan dari kegiatan BK karena memungkinkan jalan keluar dari pemecahan masalah yang ditemui.
  1. Fungsi Pencegahan: untuk mencegah/paling tidak memperkecil akibat yang akan timbul dari masalah siswa.
  1. Fungsi Pemeliharaan: Agar hal-hal yang telah dipunyai individu siswa terjaga dan terpelihara dengan baik serta hal-hal yang menjadi kekurangan dari individu dapat dikurangi sedikit demi sedikit.
  1. Fungsi Pengembangan: untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa sehingga individu siswa dapat puas dan bahagia dalam hidupnya.
  1. Fungsi Pengentasan merupakan suatu usaha yang nyata untuk memecahkan masalah siswa, sehingga diharapkan siswa bebas dari permasalahan yang dihadapinya sehingga kebahagiaan siswa dapat terwujud.


C. Prinsip Bimbingan dan Konseling
1        Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan bimbingan dan konseling:
a)    BK melayani semua  individu.
b)   Pelayanan BK perlu  menjangkau  keunikan  dan  kekompleksan pribadi individu.
c)     Pelayanan BK perlu mengenali dan memahami keunikan setiap individu dengan berbagai  kekuatan, kelemahan, dan permasalahannya.
d)   Pelayanan  BK harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.
e)    Pelayanan BK perlu memahami perbedaan individu
2        Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu:
a)    bidang bimbingan dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian dirinya  di  rumah,   di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan
b)   Keadaan sosial, ekonomi, dan politik yang kurang menguntungkan, dapat mengakibatkan salah-suai pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian seksama dari para konselor dalam mengentaskan masalah klien.
3        Prinsip-prinsip  berkenaan  dengan program pelayanan bimbingan dan konseling:
a)      Program BK harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.
b)      Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi lembaga, serta kebutuhan individu dan masyarakat.
c)      Program pelayanan BK disusun dan diselenggarakan  secara  berkesinambungan.
d)     Pelaksanaan BK hendaknya dievaluasi secara berkala.
4        Prinsip-prinsip  berkenaan dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling:
a)      Pelayanan BK diarahkan agar klien dapat menghadapi setiap kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
b)      Keputusan yang diambil dan hendak dilakukan adalah kemauan klien sendiri.
c)      Permasalahan khusus yang dialami klien harus ditangani oleh tenaga ahli.
d)     BK dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus.
e)      Kerjasama antara konselor dengan guru dan orang tua amat diperlukan.
f)       Guru dan konselor harus mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk mengurangi hambatan yang ada pada lingkungan siswa.
g)      Perlu adanya program pengukuran dan penilaian terhadap individu serta pengadminstrasian data yang baik.
h)      Organisasi program bimbingan hendaknya flek-  sibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu dan lingkungannya.
i)        Tanggung jawab  pengelolaan program dipegang oleh seorang pimpinan program yang terlatih dan terdidik secara khusus.
j)        Penilaian secara periodik perlu dilakukan   terhadap program yang sedang berjalan.
Menurut Pendapat lain tentang Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling
1        Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2        Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
3        Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4        Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
5        Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
6        Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

D. Jenis-Jenis Bimbingan Konseling
Bimbingan ada beberapa jenis dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu :
1.      Bimbingan Akademik  (Educational Guidance)
Yaitu bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat untuk mengatasi kesukaran-kesukaran mengenai belajar dan dalam memilih jenis atau jurusan yang sesuai dengan kemampuan siswa (Winkel, W.S.).
Bimbingan pendidikan mempunyai kaitan langsung dengan proses belajar mengajar, sehingga setiap pelayanan bimbingan harus sesuai dengan proses pengajarannya seperti cara seleksi, penempatan, proses belajar mengajar, evaluasi, input lingkungan, dsb.Program bimbingan di bidang belajar akademik akan memuat unsur-unsur sebagaiberikut:
a.       Orientasi kepada siswa dan mahasiswa baru tentang tujuan institusional, isi kurikulum pengajaran, struktur organisasi sekolah, prosedur belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah bersangkutan.
b.      Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di sekolah dan selama belajar di rumah secara individual atau secara kelompok.
c.       Bantuan dalam hal memilih program studi yang sesuai, memilih beraneka kegiatan non akademik yang menunjang usaha belajar, dan memilih program studi lanjutan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
d.      Pengumpulan data tentang siswa mengenai kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, serta cita-cita hidup; dan pengumpulan data tentang program studi di perguruan tinggi yang tersedia dalam bentuk brosur, buku pedoman baru, kliping iklan di surat kabar, dsb.
e.       Bantuan dalam hal mengatasi beraneka kesulitan belajar, seperti kurang mampu menyusun dan menaati jadwal belajar di rumah, kurang siap menghadapi ujian dan ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, dsb.
f.       Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok, supaya belajar efisien dan efektif.
2.      Bimbingan Karir (Vocational Guidance)
Bimbingan ini adalah proses bantuan terhadap seseorang sehingga orang tersebut mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerjanya serta mempertemukan keduanya, sehingga dapat mempersiapkan diri dalam memasuki bidang kerja tertentu dan membina diri dalam bidang pekerjaan tersebut (Simposium Bimbingan Jabatan).
3.      Bimbingan pribadi dan sosial
Bimbingan ini dikaitkan dengan pengembangan pribadi siswa dan hubungannya dengan orang lain. Semakin dewasa individu semakin banyak masalah pribadi dan sosial yang mereka hadapi. Bimbingan pribadi sosial mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a.       Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh siswa dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara bergaul yang baik.
b.      Penyadaran akan keadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin berkembang ke arah masyarakat modern, antara lain apa ciri-ciri kehidupan modern, dan apa makna ilmu pengetahuan serta teknologi bagi kehidupan manusia.
c.       Pengaturan diskusi kelompokmengenai kesulitan yang dialami oleh kebanyakan siswa dan mahasiswa, misalnya menghadapi orang tua yang taraf pendididikannya lebih rendah daripada anak-anaknya.
d.      Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian siswa, misalnya sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.
4.      Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan aktif dalam memcapai kehidupan keluarga yang bahagia.
E. Perbedaan Konteks Tugas Guru Bidang Studi dengan Konselor
Dimensi
Guru
Konselor
Konteks Tugas
Pembelajaran yang mendidik melalui mata pelajaran dengan skenario guru-murid
Pelayanan yang memandirikan dengan skenario konseling-konselor
Fokus Kegiatan
Pengembangan kemampuan penguasaan bidang studi dan masalah-masalahnya.
Pengembangan potensi diri bidang pribadi, sosial, belajar, karier, dan masalah-masalahnya.
Ukuran Keberhasilan
Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
Lebih Bersifat Kuantitaif
Kemandirian dalam kehidupan
Lebih bersifat kualitatif yang unsur-unsurnya saling terkait.
Pendekatan Umum
Pemanfaatan Instructional Effects & Nurturant Effects melalui pembelajaran yang mendidik
Pengenalan diri dan lingkungan oleh konseling dalam rangka pengentasan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier. Skenario tindakan merupakan hasil transaksi yang merupakan keputusan konseling.



DAFTAR PUSTAKA

Aditya, W. P .2013. (Online) http://dunia-blajar.blogspot.com/2015/11/tujuan-dan-fungsi-bimbingan-konseling.html diakses pada Rabu, 27 Maret 2019
Amti, E. 1992. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinysabila. 2014. (Online). https://dinysabila.wordpress.com/2014/01/05/jenis-jenis-bimbingan-dalam-bk/ diakses pada Selasa, 26 Maret 2019.
Idris. 2011. (Online). http://planetmatematika.blogspot.com/2011/10/perbedaan-dan-persamaan-konteks-tugas.html diakses pada Selasa, 26 Maret 2019
Prayitno, dkk. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta :
PT Rineka Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM Masalah ekonomi zaman sekarang dan ketidakmampuan ekonomi neoklasik untuk menganalisisnya dan menyaranka...