C.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Implementasinya
dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA
Sanjaya (2009: 201-205);
Sanjaya (2008: 201-205); Sutikno (108-109); Suryani & Agung (120-121) menyebutkan bahwa terdapat enam tahapan pelaksanaan
strategi pembelajaran inkuiri diantaranya :
1.
Orientasi
Tahap orientasi
merupakan tahapan yang penting untuk memulai strategi inkuiri. Guru harus dapat
menarik perhatian siswa agar siswa memiliki kemauan dan keaktifan dalam
pembelajaran, khususnya kemauan dan keaktifan untuk berpikir menemukan dan
memecahkan sendiri suatu masalah. Oleh sebab itu diperlukan adanya rangsangan
dari guru agar siswa memiliki kemauan dan motivasi untuk menemukan dan
memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap orientasi
adalah:
a. Menjelaskan
topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan
pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada
tahap ini akan dijelaskan langkah-langkah inquiry serta tujuan setiap langkah,
mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan
c. Menjelaskan
pentingnya topik dan kegiatan belajar siswa. Hal ini bertujuan agar siswa
memiliki motivasi yang tinggi saat pembelajaran.
2.
Merumuskan Masalah
Masalah yang ditemukan
siswa diharapkan mengandung tujuan pembelajaran, sehingga hal yang diperhatikan
pertama kali dalam strategi inkuiri adalah menentukan tujuan pembelajaran
kemudian mengembangkan rangsangan bagi siswa yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Pada tahap merumuskan masalah siswa dapat menemukan masalah atau
muncul pertanyaan-pertanyaan dari penjelasan guru pada tahap orientasi
sebelumnya.
Majid (2013: 224);
Sanjaya (2008: 202); Sanjaya (2009: 202); Suryani & Agung (2012: 120) menyatakan
bahwa persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk
memecahkan teka-teki. Adanya teka-teki menunjukkan teka-teki tersebut
membutuhkan jawaban. Proses menemukan jawaban itulah menjadi sangat penting
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri, oleh karena itu
melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga
sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Tompo, et al (2016:
5678) menyatakan bahwa belajar menggunakan model pembelajaran inquiri tidak
hanya membimbing siswa untuk mendalam menyelidiki teka-teki melainkan juga
membiasakan siswa ntuk memecahkan masalah.
3.
Merumuskan Hipotesis
Majid (2013: 225);
Sanjaya (2009: 203); Suryani & Agung (2012: 120) mengatakan hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang
dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada
setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk merumuskan hipotesis.
Penggunaan strategi
inkuiri dapat lebih efektif dan efisisen apabila dipadukan dengan suatu metode
pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan pada tahap ini adalah
metode diskusi.
Sanjaya(2013: 82)
menyatakan bahwa pada tahap merumuskan hipotesis guru dapat membimbing siswa
untuk mengembangkan. Peran guru pada tahap ini yaitu guru sebagai fasilitator
yang mendorong siswa menemukan jawaban sementara. Guru memberikan rangsangan
untuk memancing siswa agar siswa dapat merumuskan hipotesisnya. Sebagai
fasilitator guru juga dapat menggunakan media untuk mendukung perannya.
4.
Mengumpulkan Data
Suryani & Agung
(2012: 121) menyatakan bahwa mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat
penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
Dalam tahapan ini, guru
berperan mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan dengan
cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Selain itu, guru perlu menjaga motivasi
dan sikap apresiatif siswa agar strategi pembelajaran inkuiri dapat berjalan
dengan baik.
Pengumpulan data
memerlukan media sebagai alat bantu bagi siswa. Peran media pada tahap ini
yaitu sebagai sumber belajar. Siswa dapat menggunakan internet dan buku untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain itu, metode yang dapat diigunakan
adalah metode diskusi.
5.
Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis
adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulam data. Dalam menguji hipotesis
hal penting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
Selain itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional, artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapst
dipertanggungjawabkan.
6.
Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah
proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuj mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Suryani & Agung ( 2012: 121)
pada dasarnyapendekatan inquiri adalah menggunakan pendekatan konstruktivistik,
dimana siswa sebagai subjek belajar, dibebaskan untuk menciptakan makna dan
pengertian baru berdasarkan interaksi dengan apa yang telah dimiliki,
diketahui, dipercaya, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang dipelajari
Daftar
Pustaka :
Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suryani, N & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Sutikno, S. 2014. Metode & Model-Model Pembelajaran. Lombok: Penerbit Holistica.
Tompo, Basman, et al. 2016. “ The Development of
discovery-Inquiry Learning Model to Reduce the Science Misconceptions of Junior
High School Students” Internasional Jurnal of Environmental & Science
Education. Vol 11 (No 12)
Wina, S. 2008. Strategi Pembelajaran:
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Wina, S. 2009. Strategi Pembelajaran:
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar