Kamis, 10 Januari 2019

langkah-langkah strategi inkuiri dan implementasinya


C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Implementasinya dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA

 

Sanjaya (2009: 201-205); Sanjaya (2008: 201-205); Sutikno (108-109); Suryani & Agung (120-121)  menyebutkan bahwa terdapat enam tahapan pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri diantaranya :

 

1. Orientasi

Tahap orientasi merupakan tahapan yang penting untuk memulai strategi inkuiri. Guru harus dapat menarik perhatian siswa agar siswa memiliki kemauan dan keaktifan dalam pembelajaran, khususnya kemauan dan keaktifan untuk berpikir menemukan dan memecahkan sendiri suatu masalah. Oleh sebab itu diperlukan adanya rangsangan dari guru agar siswa memiliki kemauan dan motivasi untuk menemukan dan memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap orientasi adalah:

a.       Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

b.      Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini akan dijelaskan langkah-langkah inquiry serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan

c.       Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar siswa. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki motivasi yang tinggi saat pembelajaran.

 

2. Merumuskan Masalah

Masalah yang ditemukan siswa diharapkan mengandung tujuan pembelajaran, sehingga hal yang diperhatikan pertama kali dalam strategi inkuiri adalah menentukan tujuan pembelajaran kemudian mengembangkan rangsangan bagi siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada tahap merumuskan masalah siswa dapat menemukan masalah atau muncul pertanyaan-pertanyaan dari penjelasan guru pada tahap orientasi sebelumnya.

Majid (2013: 224); Sanjaya (2008: 202); Sanjaya (2009: 202); Suryani & Agung (2012: 120) menyatakan bahwa persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki. Adanya teka-teki menunjukkan teka-teki tersebut membutuhkan jawaban. Proses menemukan jawaban itulah menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

Tompo, et al (2016: 5678) menyatakan bahwa belajar menggunakan model pembelajaran inquiri tidak hanya membimbing siswa untuk mendalam menyelidiki teka-teki melainkan juga membiasakan siswa ntuk memecahkan masalah.

 

 

3. Merumuskan Hipotesis

Majid (2013: 225); Sanjaya (2009: 203); Suryani & Agung (2012: 120) mengatakan hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan hipotesis.

Penggunaan strategi inkuiri dapat lebih efektif dan efisisen apabila dipadukan dengan suatu metode pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan pada tahap ini adalah metode diskusi. 

Sanjaya(2013: 82) menyatakan bahwa pada tahap merumuskan hipotesis guru dapat membimbing siswa untuk mengembangkan. Peran guru pada tahap ini yaitu guru sebagai fasilitator yang mendorong siswa menemukan jawaban sementara. Guru memberikan rangsangan untuk memancing siswa agar siswa dapat merumuskan hipotesisnya. Sebagai fasilitator guru juga dapat menggunakan media untuk mendukung perannya.

 

4. Mengumpulkan Data

Suryani & Agung (2012: 121) menyatakan bahwa mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

Dalam tahapan ini, guru berperan mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Selain itu, guru perlu menjaga motivasi dan sikap apresiatif siswa agar strategi pembelajaran inkuiri dapat berjalan dengan baik.

Pengumpulan data memerlukan media sebagai alat bantu bagi siswa. Peran media pada tahap ini yaitu sebagai sumber belajar. Siswa dapat menggunakan internet dan buku untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain itu, metode yang dapat diigunakan adalah metode diskusi.

 

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulam data. Dalam menguji hipotesis hal penting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Selain itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapst dipertanggungjawabkan.

 

 

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuj mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

 

 

Suryani & Agung ( 2012: 121) pada dasarnyapendekatan inquiri adalah menggunakan pendekatan konstruktivistik, dimana siswa sebagai subjek belajar, dibebaskan untuk menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan interaksi dengan apa yang telah dimiliki, diketahui, dipercaya, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang dipelajari

 

 

Daftar Pustaka :

Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Suryani, N & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

 

Sutikno, S. 2014. Metode & Model-Model Pembelajaran. Lombok: Penerbit Holistica.

Tompo, Basman, et al. 2016. “ The Development of discovery-Inquiry Learning Model to Reduce the Science Misconceptions of Junior High School Students” Internasional Jurnal of Environmental & Science Education. Vol 11 (No 12)

Wina, S. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wina, S. 2009. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM

MASA DEPAN EKONOMI ISLAM Masalah ekonomi zaman sekarang dan ketidakmampuan ekonomi neoklasik untuk menganalisisnya dan menyaranka...